Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, konsep bilangan yang dulu dikenal
dengan sangat sederhana kini telah mengalami perluasan. Bila kita
menyusun kembali sejarah bilangan, maka bilangan asli merupakan bilangan
yang pertama kali dikenal. Namun dengan mengenal bilangan asli saja
belum cukup, oleh karena itu diperluaslah konsep bilangan tersebut
sehingga terdapat beberapa jenis bilangan.
1. Himpunan bilangan asli
Himpunan
bilangan asli mempunyai unsur-unsur, yaitu A = {1, 2, 3 4, 5, 6, ...}.
Kita dapat mendefinisikannya sebagai himpunan bilangan bulat positif
tidak termasuk nol. Dapat pula dikatakan bahwa bilangan asli adalah
bilangan yang dimulai dari satu. Di dalam bilangan asli ada yang disebut
bilangan genap yaitu, bilangan yang habis di bagi dua seperti 2, 4, 6,
8, dll. Sedangkan bilangan ganjil yaitu, bilangan ganjil bilangan yang
jika dibagi dua hasilnya sisa satu seperti 1, 3, 5, 7, 9, dll.
Operasi bilangan asli yaitu penjumlahan dan perkalian.
a. Penjumlahan
• Tertutup
Jika ada a dan b A, maka a + b = c, c A
• Komutatif (pertukaran)
a + b = b + a
• Asosiatif (pengelompokkan)
a + b + c = (a + b) + c = a + (b+c)= (a +c) +b
b. Perkalian
• Tertutup
jika ada a, b A, maka a b= c, c A
• Komutatif
a b = b a
• Asosiatif
a b c = (a b) c
= a (b c )
= (a c) b
• Distributif (penyebaran)
a (b + c) = (a b) +(a c)
• Unsur satuan
a b = b a=a
b= 1
2. Himpunan bilangan cacah
Himpunan
bilangan cacah mempunyai unsur-unsur, yaitu C = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,
...}. Kita dapat mendefinisikannya sebagai himpunan bilangan bulat yang
dimulai dari nol.
Operasi dalam bilangan cacah yaitu penjumlahan dan perkalian.
a. Penjumlahan
• Tertutup
Jika ada a dan b C, maka a + b = c, c C
• Komutatif (pertukaran)
a + b = b + a
• Asosiatif (pengelompokkan)
a + b + c = (a + b) + c = a + (b+c)= (a +c) +b
• Ada unsur satuan/ identitas
• a + b = b + a=a
b = 0
b. Perkalian
• tertutup
jika ada a, b C, maka a b= c, c C
• komutatif
a b = b a
• asosiatif
a b c = (a b) c
= a (b c )
= (a c) b
• distributif (penyebaran)
a (b + c) = (a b) +(a c)
• unsur satuan
a b = b a=a
b= 1
3. Himpunan Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan bukan pecahan yang terdiri dari bilangan :
• Bulat positif : (1, 2, 3, 4, 5, …)
• Nol : 0
• Bulat Negatif : ( …,-5,-4,-3,-2,-1)
Himpunan bilangan bulat dinyatakan dengan B = {…, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, …}
bilangan bulat negatif, bilangan bulat positif, bilangan nol
Di
dalam setiap bilangan bulat mempunyai masing-masing satu lawan
bilangan bulat. Kedua bilangan bulat dikatakan berlawanan apabila kedua
bilangan tersebut dijumlahkan hasilnya adalah 0 (nol). (contoh: 10+
(-10) = 0).
10 lawan dari -10 atau -10 lawan dari 10
5 lawan dari -5 atau -5 lawan dari 5
1 lawan dari -1 atau -1 lawan dari 1
Operasi pada bilangan bulat:
a. Operasi Penjumlahan
• Tertutup, hasil penjumlahan dua bilangan bulat adalah bilangan bulat. Jika a + b = c, maka a, b dan c adalah bilangan bulat.
Contoh : 5 + (-2) = 3
5, -2, dan 3 adalah bilangan bulat.
• Komutatif a + b = b + a
Contoh : 4 + 5 = 5 + 4 = 9
4 + (-3) = -3 + 4 = 1
• Asosiatif a + (b + c) = (a + b) + c
Contoh : 3 + (-2 + 5) = 3 + 3 = 6
(3 + (-2 )) + 5 = 1 + 5 = 6
Jadi, 3 + (-2 + 5) = (3 + (-2 )) + 5
• Mempunyai elemen identitas (yaitu 0) a + 0 = a dan 0 + a = a
Contoh : 3 + 0 = 3
-2 + 0 = -2
• Mempunyai elemen invers (lawan) a + (-a) = 0, -a disebut lawan dari a.
Contoh : 2 + (-2) = 0
-3 + 3 = 0
b. Operasi Pengurangan
• Tertutup, hasil pengurangan dua bilangan bulat adalah bilangan bulat. Jika a - b = c, maka a, b dan c adalah bilangan bulat.
Contoh : 5 – (-1) = 5 + 1 = 6. 5, -1 dan 6 adalah bilangan bulat.
• Tidak komutatif a-b b-a
Contoh: 8 – 6 =2
6 – 8 =-2
Jadi, 8 - 6 6 - 8
• Tidak Asosiatif (a - b) – c a- (b – c)
Contoh: (8 - 3) – 2 = 5 - 2 =3
8 – (3 - 2) = 8 – 1 = 7
Jadi, : (8 - 3) – 2 8 – (3 - 2)
• Tidak mempunyai elemen identitas
c. Operasi Perkalian
• Tertutup, hasil perkalian dua bilangan bulat adalah bilangan bulat. Jika a, b bilangan bulat, maka a × b = c, c bilangan bulat.
• Komutatif a × b = b × a
Contoh : 2 × 3 = 3 × 2 = 6
• Asosiatif a × (b × c) = (a × b) × c
Contoh : 3 × (2×(-5)) = (3 × 2)×(-5)
3 × (-10) = 6 × (-5)
-30 = -30
• Distributif perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan.
a × (b+c) = (a × b) + (b × a)
a × (b–c) = (a × b) − (b × a)
• Mempunyai elemen identitas (yaitu 1) , a × 1 = 1 × a = a
Contoh : 3 × 1 = 3
d. Operasi Pembagian
• Tidak tertutup, hasil pembagian dua bilangan bulat tidak selalu menghasilkan bilangan bulat.
Contoh : 10 : 2 = 5. 10, 2, dan 5 adalah bilangan bulat
10 : 3 = . 3 bilangan bulat, bukan bilangan bulat.
• Tidak komutatif : a : b ≠ b : a
Contoh: 6 : 3 = 2
3: 6 =
Jadi, 6 : 3 3: 6
• Tidak asosiatif : (a : b) : c ≠ a : (b : c)
Contoh: (12 : 6) : 2 = 2 : 2= 1
12 : (6 : 2 )= 12 : 3= 4
Jadi, : (12 : 6) : 2 ≠ 12 : (6 : 2 )
• Untuk setiap a bilangan bulat, maka tak terdefinisi (pembagian dengan bilangan nol tak terdefinisi).
4. Bilangan Pecahan
Bilangan
pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b, dengan
a dan b adalah bilangan cacah dan b tidak sama 0. a = pembilang dan b =
penyebut.
Macam-macam pecahan:
• Pecahan biasa
Pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari penyebutnya.
a/b; a < b contoh : 2/5 , 4/8 , 3/6
• Pecahan campuran Pecahan yang pembilangnya lebih besar dari penyebutnya. a/b; a >b contoh : 8/3= 2 2/3 ; 9/4 = 2 1/4; 7/3= 2 1/3
• Pecahan campuran Pecahan yang pembilangnya lebih besar dari penyebutnya. a/b; a >b contoh : 8/3= 2 2/3 ; 9/4 = 2 1/4; 7/3= 2 1/3
• Pecahan desimal
Pecahan desimal adalah bentuk lain dari pecahan dengan menggunakan tanda koma sebagai pemisah..
contoh : 0,5 ; 1,5 ; 3,25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar